Disaster Response For The Earthquake And Tsunami  Affected Community In Central Sulawesi

Pada tanggal 28 September 2018, serangkaian gempa bumi terjadi di Provinsi Sulawesi Tengah, dengan yang paling kuat berkekuatan 7,5 magnitudo. Gempa bumi ini kemudian memicu tsunami yang menghantam daerah-daerah pesisir di Palu dan Donggala, serta likuifaksi dan tanah longsor. Banyak korban jiwa, pengungsian, dan kerusakan ekonomi yang signifikan terjadi, terutama di Sigi dan Palu tetapi juga di Donggala dan Parigi Moutong. Bencana ini berdampak pada lahan pertanian, sistem irigasi, perikanan, hortikultura, dan pasar.

Program ini dilaksanakan di Kota Palu dan Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia.  Program ini dilaksanakan mulai tanggal 15 Oktober 2018 hingga 18 Mei 2019. Program ini dilaksanakan oleh Yayasan INANTA dengan dukungan dari Johanniter.

Tujuan Program secara umum adalah   Menyediakan bantuan emergency kepada masyarakat yang paling rentan terdampak gempa bumi dan tsunami dengan kebutuhan dasar dan kelangsungan hidup. Secara rinci tujuan program adalah : 1) Menyediakan bahan bahan paket keluarga, family kit, sanitasi kit, dan promosi kesehatan kepada 1.000 rumah tangga. 2) Mendistribusikan paket sekolah kepada 2.000 siswa sekolah. 3) Memberikan air bersih, fasilitas sanitasi dan peralatan, serta promosi kesehatan kepada masyarakat yang terdampak. 4) Melatih perwakilan masyarakat yang terdampak, staf, dan relawan lokal dalam WASH dan Manajemen Bencana (Tanggap Darurat dan DRR).

Kelompok sasaran program ini adalah masyarakat yang terdampak gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah, terutama di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Target program ini adalah 3.063 orang, termasuk 2.063 rumah tangga (7.200 orang) yang membutuhkan bantuan air bersih, 1.000 rumah tangga (5.422 orang) yang membutuhkan paket tempat tinggal darurat, dan 2.000 siswa sekolah yang membutuhkan paket sekolah.

Kegiatan Utama yang Dilakukan adalah : 1) Distribusi paket keluarga, paket sekolah, dan bantuan air bersih. 2) Pemasangan sistem air bersih melalui truk air, sumur bor, sumur gali, instalasi pipa, dan tangki air. 3) Promosi kesehatan melalui fasilitasi CLTS dengan melibatkan 20 fasilitator lokal untuk menjangkau 602 individu. 4) Pelatihan DRR, CLTS, dan replikasi CLTS untuk staf program, mitra, dan perwakilan masyarakat. 5) Koordinasi dengan pemerintah setempat dan lembaga-lembaga terkait. 6) Pemberdayaan masyarakat melalui pembentukan komite WASH untuk pengelolaan fasilitas air bersih dan sanitasi.

Capaian yang telah diperoleh adalah : 1) Bantuan paket keluarga, paket sekolah, dan paket tempat tinggal darurat telah diberikan kepada 3.063 rumah tangga (12.622 orang). 2) Sistem air bersih telah dipasang untuk menyediakan akses air bersih kepada 2.063 rumah tangga (7.200 orang). 3) Promosi kesehatan telah dilakukan melalui pelatihan CLTS kepada 602 individu. 4) Pelatihan DRR, CLTS, dan replikasi CLTS telah dilakukan untuk staf program, mitra, dan perwakilan masyarakat. 5) Kerja sama telah terjalin dengan pemerintah setempat dan lembaga-lembaga terkait. 6) Masyarakat telah dilibatkan dalam pengelolaan fasilitas air bersih dan sanitasi melalui pembentukan komite WatSan.

Program Tanggap Bencana untuk Masyarakat Terdampak Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah telah berhasil memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada masyarakat yang terdampak. Program ini telah memberikan bantuan berupa air bersih, tempat tinggal darurat, paket keluarga, paket sekolah, dan promosi kesehatan. Program ini juga telah melibatkan masyarakat dalam pengelolaan fasilitas air bersih dan sanitasi serta memperkuat kapasitas lokal dalam tanggap bencana.

Share the Post: