Inanta-CWS menggelar Lokakarya dan Pelatihan Tim Kampung Siaga Bencana di Kota Makassar. Giat ini melibatkan perwakilan masyarakat sejumlah 140 orang yang mewakili Tamangapa, Manggala, Paccerakkang dan Katimbang.
Lokakarya yang berlangsung dua hari di Swissbell In Panakkukang, Kamis dan Jumat, 25-26 April 2024, ini melibatkan elemen komunitas dan pemangku kepentingan terkait, mulai dari perwakilan masyarakat, hingga Pemerintah Kota dalam hal ini unsur perwakilan Kelurahan.
Direktur Eksekutif Inanta Leonardy, mengatakan, kegiatan pembentukan kampung siaga bencana ini adalah bagian dari kegiatan Program Community Lead Early Action and Resilience (CLEAR), dimana Inanta-CWS yang didukung oleh ANCP-DFAT Australia.
Dalam hal ini, pihaknya menindaklanjuti salah satu program Kementerian Sosial, yaitu Pengembangan Kampung Siaga Bencana.
”Ini program Kemensos untuk penguatan masyarakat yang tangguh bencana melalui tim kelurahan siaga bencana. Empat kelurahan ini menjadi Pilot Project karena daerah tersebut berisiko tinggi terhadap bencana banjir,” ujarnya kepada FAJAR.
Lebih lanjut dia mengatakan, Kelurahan Siaga Bencana ini merupakan wakil komunitas setempat yang mampu memberikan penguatan dan dukungan kepada masyarakat setempat agar bisa sigap dan tanggap ketika terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir.
”Nah, penguatan Kelurahan Siaga bencana ini agar mereka bisa mengelola dan mendukung wilayahnya ketika terjadi bencana. Jadi mereka SDM lokal yang membantu unsur penanganan bencana di tempat pengungsian dan dapur umum,” lanjutnya.
Nantinya, kata Leonardy, ketika Kelurahan Siaga berjalan (Exist) sudah jalan, maka lumbung sosial tingkat Kecamatan setempat teridentifikasi dan pihak Depsos Pusat serta Dinas Sosial Provinsi akan lebih efektif menyalurkan bantuan Sosial berupa sembako melalui lumbung sosial teregister dan tercatat di Kecamatan.
”Jadi saat terjadi bencana (misalnya banjir-red), maka stok pangan pada gudang Dinas Sosial Provinsi Sulsel langsung didrop ke komunitas itu tadi” lanjutnya.
Dengan begitu, kelompok masyarakat yang masuk dalam tim dan komunitas Kelurahan Siaga Bencana dapat berkordinasi dan melaporkan hasil asessment pengungsi kepada Dinas Sosial Kota terkait kebutuhan yang harus disiapkan selama menghadapi bencana.
Sementara Plt Kadis Sosial Kota Makassar, Andi Pangerang mengaku, ini menjadi momentum yang baik bagi Dinas Sosial Kota Makassar, untuk mengembangkan Kelurahan Siaga Bencana di wilayah yang lain.
”Jadi ini momentum bagi Dinas Sosial Kota Makassar untuk memperluas dan membentuk Kampung Siaga Bencana atau Kelurahan Siaga Bencana di wilayah lain,” tuturnya.
Kata dia, pembentukan tim ini sudah sesuai dengan Peraturan Menteri Sosial (Permensos) dan aturan yang ada. Sehingga, hanya butuh penguatan agar lebih maksimal dalan pelaksanaannya.
”Pembentukan Kelurahan Siaga Bencana itu diatur dalam Permensos 128 tahun 2011, jumlahnya 30 orang setiap kelurahan. Inilah yang dilatih selama dua hari, besok simulasi pembangunan tenda darurat dan dapur umumnya,” jelasnya.