FAJAR, MAKASSAR – Yayasan Inanta memggandeng Dinas Kesehatan Sulsel dan praktisi media dalam mengedukasi nelayan dan masyarakat adat mengenai pentingnya vaksinasi Covid-19.
Edukasi ini terus digaungkan meski Covid-19 sudah ditetapkan berstatus endemi. Namun begitu, ancaman tetap saja berpotensi datang, sehingga upaya antisipasi harus tetap dilakukan.
Fokus sasaran edukasi ini adalah kelompok masyarakat adat, petani dan nelayan, yang dilakukan lewat webinar, dengan mengangkat tema peranan media online dan media sosial untuk publikasi penuntasan vaksinasi Covid-19 dan PHBS untuk masyarakat adat, petani, dan nelayan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pemulihan Covid-19 yg didukung oleh Perhimpunan Filantropi Indonesia, Ford Foundation, dan Kementerian Dalam Negeri.
Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Ishaq Iskandar menegaskan, vaksinasi dilakukan sebagai bentuk upaya meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga masyarakat perlu melengkapi dosis vaksin yang telah ditetapkan pemerintah.
”Vaksinasi sangat penting untuk menjaga stabilitas dan meningkatkan kekebalan tubuh. Sehingga, kami berharap masyarakat melengkapi dosis vaksinasinya, supaya bisa lebih safety,” ujarnya.
Dia juga mengatakan, ada pelajaran penting yang perlu dipetik dari pandemi Covid-19. Masyarakat bisa mulai menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari.
”Tentu ada pelajaran berharga dari pandemi Covid-19 yang lalu, PHBS bisa diterapkan oleh masyarakat. Sehingga, taraf kesehatan bisa lebih tinggi dan masyarakat tidak mudah terjangkit penyakit,” jelasnya.
Sementara praktisi media dari Harian Fajar, Widyawan Setiadi membeberkan berbagai pengalaman lapangan saat melakukan tugas liputan di masa pandemi. Dia membeberkan banyak temuan mengenai peran media di masa pandemi Covid-19.
Menurutnya, banyak perubahan signifikan dalam kehidupan masyarakat. Social distancing, physycal distancing, sampai dengan pemberlakuan PSBB dan PSBK, membuat pola hidup masyarakat berubah drastis.
”Itu sebabnya pemerintah menggalakkan vaksinasi secara masif. Karena itu bisa membantu masyarakat dalam menghadapi ancaman Covid-19 yang sedang masif terjadi,” ujarnya.
Dia juga membeberkan, media punya peran penting di masa itu. Khususnya dalam hal menyebarluaskan informasi dan edukasi kepada masyarakat, berkaitan dengan hal-hal yang perlu dilakukan dan dihindari pada masa pandemi.
”Di Koran FAJAR itu ada halaman kebiasaan baru. Di sana tertuang semua informasi dan edukasi untuk masyarakat mengenai hal-hal yang perlu dilakukan selama masa pandemi agar terhindar dari jangkitan Covid-19,” tuturnya.
Sementara Direktur Yayasan Inanta, Leonardy Sambo menyampaikan, pihaknya juga aktif ambil bagian mengedukasi masyarakat, khususnya dalam hal pelaksanaan vaksinasi.
”Kami intens komunikasi dengan pemerintah dan media juga di masa pandemi. Makanya kami beberapa kali menggelar vaksinasi, menyemprot disinfektan dan membagikan masker kepada masyarakat,” kata dia.
Pria yang akrab disapa Leo itu berharap, masyarakat tetap memperhatikan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya bagi nelayan, petani, dan masyarakat adat, yang cenderung punya aktivitas dengan mobilitas tinggi ”Kami berharap kepada masyarakat secara luas agar tetap menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-hari. Apalagi kan nelayan itu mobilitasnya berat, sehingga cukup rentan dengan serangan penyakit,” harapnya. (wid)