Yayasan Inanta, bekerja sama dengan Yayasan Hadji Kalla (YHK), mengadakan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) di tiga kabupaten: Sidrap, Pinrang, dan Bone. Program ini menyasar beberapa Sekolah Dasar (SD) dengan melibatkan puluhan peserta dari kalangan siswa, guru, serta masyarakat. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana, agar mereka dapat mengambil langkah antisipatif yang tepat dan mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul.
Kegiatan SPAB ini dilaksanakan sejak akhir Februari hingga awal Maret 2022. Dalam pelaksanaannya, Yayasan Inanta bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Palang Merah Indonesia (PMI), dan Badan SAR Nasional (Basarnas). Melalui sinergi antarinstansi ini, diharapkan program ini dapat berjalan efektif dan memberikan pemahaman yang menyeluruh kepada peserta.
Sumber foto : harian.fajar.co.id
Lokasi pelaksanaan kegiatan ini terbagi di tiga tempat. Pertama, diadakan di SD Negeri 1 Wanio, Kabupaten Sidrap, pada 19 hingga 21 Februari 2022, dengan jumlah peserta 34 orang. Kemudian, dilanjutkan di SDN 262, Desa Massewae, Kabupaten Pinrang, pada 23 hingga 25 Februari 2022, dengan peserta sebanyak 32 orang. Terakhir, kegiatan berlangsung di SDN 291, Desa Uloe, Kabupaten Bone, pada 1 dan 2 Maret 2022, dengan jumlah peserta 36 orang.
Melalui sosialisasi ini, para peserta diberikan pengetahuan dasar mengenai berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi di lingkungan sekitar, seperti banjir, gempa bumi, dan kebakaran. Mereka juga dilatih untuk memahami tanda-tanda awal bencana dan cara meresponsnya dengan sigap. Hal ini dilakukan agar masyarakat dan pihak sekolah lebih siap mengantisipasi risiko bencana sejak dini.
Selain itu, simulasi yang dilakukan memberi kesempatan kepada peserta untuk mempraktikkan langkah-langkah evakuasi secara langsung. Dalam latihan ini, siswa, guru, dan masyarakat belajar untuk bergerak dengan cepat dan teratur menuju tempat yang aman. Keterampilan tanggap darurat ini diharapkan dapat membentuk kesiapsiagaan yang lebih baik di tingkat sekolah dan komunitas sekitar.