Desa Marioritengnga di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan, dulunya merupakan desa yang kotor dan penuh bau busuk karena kebiasaan buang air besar sembarangan (BABS). Pada tahun 2015, desa ini memiliki 138 rumah tangga yang belum memiliki jamban, dan rata-rata menghasilkan 165,6 kg tinja setiap hari.
Namun, semua itu berubah pada bulan Desember 2017, ketika Desa Marioritengnga dinyatakan bebas BABS (Open Defecation Free – ODF) oleh pemerintah Kabupaten Soppeng. Desa ini menjadi desa pertama di Soppeng yang mencapai status ODF.
Perubahan ini terjadi berkat program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dijalankan oleh Yayasan INANTA dengan dukungan dari Save the Children`. Program ini bertujuan untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak lagi BABS melalui pemberdayaan masyarakat.
Upaya Menuju Desa ODF
Pada tahun 2015, INANTA memulai program STBM di Desa Marioritengnga. Kegiatan dimulai dengan pelatihan STBM bagi perwakilan 28 desa di Kabupaten Soppeng, termasuk Ibu Murdiati dari Desa Marioritengnga.
Selanjutnya, INANTA melakukan pendataan ulang jumlah rumah tangga yang belum memiliki jamban di Desa Marioritengnga, dan menemukan 138 rumah tangga yang belum memiliki fasilitas tersebut.
Kegiatan pemicuan STBM kemudian dilakukan di Kantor Desa Marioritengnga, dengan 87 peserta yang merupakan kepala rumah tangga yang belum memiliki jamban. Pada saat itu, kepala desa Marioritengga hadir untuk melihat proses pemicuan. Hasilnya, 63 peserta membuat kontrak sosial untuk berubah dari BABS.
Untuk mempercepat proses STBM, INANTA menyediakan cetakan jamban yang dapat membuat jamban dalam waktu singkat dan biaya murah. Cetakan jamban ini banyak dimanfaatkan oleh keluarga kurang mampu.
Kegiatan monitoring dilakukan setiap bulan untuk melihat perubahan perilaku BABS. Pada Oktober 2017, pendataan ulang jumlah BABS di desa Marioritengnga menunjukkan bahwa sudah tidak ada lagi BABS.
Dampak Positif Desa ODF
Status ODF di Desa Marioritengnga membawa dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan anak. Dengan berkurangnya penyakit diare dan meningkatnya kesehatan masyarakat, produktivitas mereka pun meningkat. Hal ini berdampak pada pendidikan anak karena anak-anak menjadi lebih rajin masuk sekolah karena tidak sakit lagi.
Pelopor Desa ODF di Soppeng
Keberhasilan Desa Marioritengnga dalam mencapai status ODF menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di Kabupaten Soppeng. Pemerintah Kabupaten Soppeng optimis bahwa pada tahun 2018, seluruh desa di Soppeng akan bebas BABS.
Kesimpulan
Desa Marioritengnga merupakan contoh nyata bagaimana program STBM dapat mengubah perilaku masyarakat dan membawa dampak positif bagi kesehatan dan pendidikan masyarakat. Desa ini menjadi pelopor Desa ODF di Kabupaten Soppeng dan diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejaknya.