Antisipasi Banjir Rob, BPBD Makassar Gelar Lokakarya Rencana Kontingensi

HARIAN FAJAR, MAKASSAR – BPBD Makassar menggelar lokakarya bersama OPD dan organisasi pemerhati bencana, terkait penyusunan rencana kontingensi bencana gelombang ekstrem dan abrasi (banjir rob). Sehubungan dengan ancaman bencana hidrometeorologi yang kerap terjadi dan berdampak pada banjir rob di kawasan pesisir Makassar dan pulau sekitarnya, BPBD menginisiasi penyusunan rencana kontingensi gelombang ekstrem dan abrasi Kota Makassar 2025-2028.

Dalam penyusunannya, mereka bekerja sama dengan Yayasan Inanta Centre, yang berlangsung di ruang rapat Continent Hotel Makassar, Selasa, 16 September. Kepala Pelaksana BPBD Makassar, Fadli Tahar menyampaikan, rencana kontingensi ini merupakan implementasi PP Nomor 21 Tahun 2008 tentang Rencana Kontingensi Bencana, khususnya dalam Pasal 17, Rencana penanggulangan kedaruratan bencana dilengkapi dengan penyusunan rencana kontingensi.

”Kontingensi itu suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar- benar terjadi. Jadi perencanaan kontingensi ini upaya untuk merencanakan peristiwa yang mungkin terjadi, meski tidak menutup kemungkinan juga tidak akan terjadi,” terangnya. Lebih lanjut dia menyampaikan, penting bagi Pemkot Makassar menyusun rencana kontingensi gelombang ekstrem dan abrasi ini, demi mengantisipasi dampak banjir rob yang mengakibatkan keterpaparan masyarakat dan lingkungan sekitar pesisir dan pulau-pulau Makassar.

”Kita masih ingat banjir rob Februari 2022. Gelombang pasang dengan curah hujan tinggi saat itu, sejumlah ruas jalan, perumahan, serta perkantoran di sekitar kawasan pantai terendam. Jadi perlu tindakan kesiapsiagaan melalui unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta, dalam rencana kontingensi gelombang ekstrim dan abrasi ini,” pungkasnya.

Rapat pembahasan ini menghasilkan dokumen draft rancangan kontingensi terkait skenario dan dampak banjir rob, struktur sistem komando tanggap darurat bencana, sistem peringatan dini banjir gelombang ekstrem dan abrasi, SOP kedaruratan, kesiapan SDM dan peralatan OPD dan unsur vertikal, TNI-Polri serta Ornop.

Dalam agenda ini, berbagai narasumber hadir. Seperti Kabid Pencegahan BPBD Makassar Ahmad Ismunandar, Damkar Kota Makassar Abdul Gafur, Ahmad Syarif Sady dari PMI Sulsel, Harun Tambing dari pihak Yayasan Inanta. Juga Tenaga Ahli BPBD Sulsel Leonardy Sambo sebagai fasilitator kegiatan. (wid)

Share the Post: