Program Cocoa Life di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan

Pengantar

Cocoa Life merupakan program kakao berkelanjutan yang diinisiasi oleh Mondelez International sejak 2012 untuk mensejahterakan petani dan komunitas kakao, serta turut berpartisipasi aktif dalam pelestarian dan pemulihan hutan. Pendekatan terpadu Cocoa Life membantu mengangkat masyarakat di sembilan negara penghasil kakao – Ghana, Pantai Gading, Indonesia, India, Republik Dominika, Brasil, Nigeria, Kamerun, dan Ekuador.
Program Cocoa Life terdiri dari lima pilar: Pertanian, Mata Pencaharian, Komunitas & Pemberdayaan Perempuan, Pemuda, dan Lingkungan Hidup

Kegiatan cocoa life di kabupaten Soppeng dimana Inanta terlibat sebagai mitra dari save the children untuk melaksanakan kegiatan pilar lingkungan hidup dari tahun 2015 sampai 2018. Tujuannya adalah meningkatkan kesejahteraan petani kakao, terutama remaja dan perempuan, serta mempromosikan pertanian kakao yang berkelanjutan.

Komponen pilar lingkungan difokuskan di empat kecamatan: Marioriwawo, Lilirilau, Citta, dan Marioriawa. Program ini mencakup pengembangan lingkungan kakao yang berkelanjutan dan pengurangan risiko bencana (PRB). Program ini menargetkan pembinaan 5000 petani,  3.000 perempuan dan 3.000 pemuda

Kegiatan Utama

  1. Sosialisasi Program kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
  2. Penyusunan rencana aksi bersama masyarakat melalui Community Action Plan (CAP)​.
  3. Pelatihan PRBBK : Memperkuat kapasitas komunitas dalam menghadapi bencana, menghasilkan pemetaan risiko dan analisa ancaman
  4. Kajian HVCA : Analisis ancaman dan kapasitas desa untuk menghadapi bencana​.
  5. Pelatihan Perancangan Program PRB: Membantu komunitas menyusun rencana aksi lingkungan dan bencana.
  6. Pelatihan dan Monitoring STBM: Meningkatkan kesadaran dan komitmen masyarakat dalam sanitasi.
  7. Program Penanaman Pohon: Konservasi lahan kritis melalui penanaman pohon oleh pemuda dan masyarakat di desa Soga dan Tettikenrarae. Kegiatan ini berhasil menanam 5.000
  8. Pelatihan vermicompost untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk Anorganik.​
  9. Pelatihan dan pengenalan Biopori untuk mengurangi dampak genangan air di lahan kebun dan perumahan
  10. Pelatihan Pembuatan latrine yang mudah, murah dan cepat dibuat dengan menggunakan cetakan .
  11. Sekolah Lapang iklim Petani Cacao untuk membantu petani dalam membaca produk cuaca dari BMKG

Hasil dan Dampak

Program ini meningkatkan kapasitas petani kakao, komitmen komunitas terhadap pelestarian lingkungan, dan integrasi usulan PRB ke dalam perencanaan anggaran daerah. Program ini berhasil mendukung pembangunan berkelanjutan di Kabupaten Soppeng dan mengantar Kabupaten Soppeng sebagai Kabupaten bebas buang air besar -ODF.

Share the Post: